Hello sobat Travellers!
Back to #EdisiYogyakarta nih! Kali ini, aku bakalan nyeritain perjalananku di Hutan Pinus Mangunan. Penasaran gimana sebutan Hidden Paradise in Jogja ini? Yuk check this out!
Sepulang dari puncak Kebun Buah Mangunan, aku dan temanku meneruskan perjalanan menuju Hutan Pinus yang lokasinya ga jauh dari kebun buah. Hutan Pinus Mangunan ini terletak di Dusun Sukorame, Desa Mangunan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Wisata alam ini jadi salah satu destinasi andalan di Kabupaten Bantul, lho!
Rute yang harus ditempuh menuju hutan pinus ini lumayan menantang bagi yang belum pernah mengendarai kendaraan bermotor di wilayah pegunungan. Yup, jalannya menanjak dan berkelok-kelok. Cukup menantang adrenalinku. Sepeda motor yang kami kendarai waktu itu sampe bau kampas rem hahaha panik dong, tapi untungnya baru bau ketika sudah sampai di lokasi. Kami tiba pukul 11.00 WIB. Suasananya cukup sejuk karena waktu itu mendung. Kami beruntung, tidak banyak pengunjung yang datang karena waktu sudah dekat dengan sholat Jum'at.
HTM nya Rp. 4.000/orang. Murah banget kan guys?! Untuk tiket parkirnya sendiri seharga Rp. 2.000/sepeda motor. Setelah membayar tiket masuk di loket, kami mulai menyusuri hutan pinus ini. Pohon pinusnya banyak, menjulang tinggi, rimbun, dan kokoh. Tempatnya bersih, rapi, dan tertata. Banyak sekali tanaman hias, bunga, dan spot foto yang disediakan untuk pengunjung. Salah satunya spot ikonik ini nihhh hehehe
Selain melihat pohon pinus, kalian juga bisa melihat pemandangan bukit juga lohh dari kawasan ini. Baru setengah menyusuri hutan pinus, rintik hujan pun turun. Kami berteduh sekitar 20 menit karena hujannya juga ga lama disebuah spot foto yang ada atapnya. Memutuskan untuk berhenti, ngobrol, bercanda dan selfie.
Selain spot foto, kawasan ini juga menyediakan banyak sekali gazebo kecil untuk piknik bareng keluarga, sahabat, teman, atau bahkan pacar hahaha. Dan yang bikin beda hutan pinus ini dengan hutan pinus lainnya adalah adanya semacam panggung yang dikelilingi tempat duduk yang sangat banyak. Kaya nya sih ini biasa disewakan untuk wedding atau acara outdoor yang lain, tapi berhubung pandemi jadi hanya digunakan untuk spot foto wisatawan biasa.
Kami menyusuri area ini sambil sesekali berhenti menatap pemandangan, sedikit cerita flashback ke masa SMA, bercerita tentang apa yang sudah masing-masing dari kami lalui di masa perkuliahan, dan terkadang deep talk tentang kehidupan. Ah, gini ya rasanya masuk ke fase Quarter Life Crisis. Ada rasa takut di masa depan tentang hal-hal yang belum pasti kaya pekerjaan, kehidupan like "So, what's next after graduate?" hahaha. Meskipun kami sama-sama satu kelas ketika SMA, kami berbeda karena aku memutuskan untuk masuk PTN lain lagi ditahun kedua. Dan ketika kami kesini, temanku sudah lulus kuliah. Dia menyelesaikan hanya dalam waktu 3,5 tahun dan predikat cumlaude. Bahkan dia sudah kerja dan punya bisnis sendiri wkwkwk keren ya? Tbh, I'm so proud of my bestie.
Tidak terasa kami sudah menghabiskan waktu selama 2 jam untuk berkeliling. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Kami keluar area wisata menuju mushollah untuk menunaikan sholat dzuhur. Oh iyaa, tempat mushollah, toilet, beberapa warung makan, dan tempat parkir ini berbeda dengan area hutan pinus ini. Jadi lokasinya berseberangan terpisah jalan gituu sama pintu masuk dan keluar hutan. Seusai sholat, kami berangkat menuju daerah Parangtritis. Nah cerita explore parangtritis nya ada di bulan depan yaah.
Gimanaa? Tertarik buat explore hidden paradise ini yang murah dan worth it ini? Share pendapatmu di kolom komentar yak!
Segitu aja cerita perjalanan kali ini. Sampai jumpa di perjalanan bulan depan! See ya!
Komentar
Posting Komentar