Hello sobat Travellers!
Salah satu pantai yang harus masuk dalam wishlist jika kamu bermain ke Malang Selatan adalah Kondang Merak. Pantai ini ada didekat pantai Balekambang. Lokasi masuknya pun terbilang cukup jauh dari Jalur Lingkar Selatan (JLS). Jalanan yang sedang dibangun masih berupa tanah yang sedang diratakan. Tapi, percayalah, perjalanan kali ini sebanding dengan pesona yang ditawarkan!
Awalnya aku terkejut karena aku pikir pantai nya sepi melihat jalannya mengandung sensasi off road. Tapi ternyata aku salah. Pantainya rame bangett. Aku kesana kebetulan ketika hari Minggu. Banyak mobil Pajero Sport dan Jeep yang melakukan konvoi atau touring ke pantai tersebut. Selain itu tentunya juga banyak pengunjung yang lain. HTM nya Rp. 10.000 / orang.
Aku sampai disana jam 1 siang. Bibir pantai didekat pintu masuk masih sangat digandrungi wisatawan meskipun panas. Aku melipir ke sebelah kiri karena aku menghindari keramaian. So, guys, meskipun lagi healing, tetap patuhi protokol kesehatan Covid-19 ya! Seperti jaga jarak 1-1.5 m dengan orang, gunakan masker, dan jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun.
Sambil berjalan menuju kondang atau muara pantai dimana air tawar dan air laut bertemu, guide ku mulai bercerita bahwa pantai ini punya asal-usul yang unik. Dulu, kondang di pantai ini menjadi tempat minum sekaligus tempat tinggal bagi sekawanan burung merak. Seiring berjalannya waktu, burung merak yang hidup disini pun menjadi punah karena marak nya perburuan liar. Nahh ini foto kondang nya (maaf ya gajelas, banyak orang nya wkwks). Terlihat masih sangat asri kan? Soalnya masih jarang dijamah orang, sob!
Hamparan pantai yang panjang, banyak nya warung makan, pasir coklat yang bersih dan ombak yang tenang membuat nyaman siapapun yang suka nge-camp disini. Selain nge-camp alias bermalam, wisatawan juga dapat berenang, snorkeling karena terumbu karangnya sangat bagus, diving, atau sekedar piknik bersama keluarga.
Pesona sunset atau matahari tenggelam yang ditawarkan oleh pantai ini begitu menawan, sob! Semburan warna jingga, biru dan ungu membentuk gradasi yang indah ketika langit mulai berubah menjadi gelap. Membuat siapa saja yang melihat bisa terpana sehingga lupa waktu.
Tapi tenaaang, disana ada masjid dan gereja yang bisa kamu tempati untuk beribadah. Jadi, ibadah dan healing kamu bisa berjalan seimbang dan beriringan.
Kalo lagi beruntung, kamu bisa lihat bintang cerah yang bertaburan loh ketika malam hari. Sayangnya, malam itu mendung, kami pun kembali tanpa bisa melihat kombinasi purnama dan bintang.
Segitu aja cerita perjalanan kali ini. Sampai jupa di perjalanan minggu depan! See ya!
Malang, Juni 2020
Komentar
Posting Komentar