Holaa, sobat Travellers!
Setelah puas menikmati pemandangan sungai harapan dengan kano, kami pun turun dari kano dan bergegas menyusuri jalan setapak untuk menuju pantai Watu Leter. Di sekeliling nya terdapat pohon cemara yang aestetik jika difoto. Sayangnya, foto yang diambil dibawah ini gak di sekitar pohon cemaranya wkwkwks.
Cukup berjalan sekitar 5 menit, bibir pantai mulai terlihat. Hamparan pantai yang luas dan bersih menjadi kesan pertama yang melekat ketika dilihat. Pasir putih, rindang nya pohon, sejuknya udara meskipun udah siang, dan gradasi warna laut jadi kombinasi yang pas dan gatau kenapa bikin perasaan jadi tentram dan rilex banget. Ditambah waktu itu gak ada pengunjung selain kami, jadi berasa private beach.
Awalnya, aku kira bakalan hanyut kalau ditepi dilaut melihat ombaknya yang cukup teratur, tapi ternyata enggak, xob! Ini potret ku ketika ingin foto tapi takut hanyut. Hahahaha. Jadinya memaksakan senyum.
Guide ku yang menyadari ketika aku takut, malah diajak untuk berenang ke tengah laut. Aku mau meskipun agak was-was juga hahah. Perlahan, aku menengah dengan tenang bareng guide. Guess what i've felt? That's was amazing! Rasa nya di ombang ambing sama ombak asik banget dan aku sangat menikmatinya. Yang awalnya aku kira makin kena ombak, makin menjauh dari bibir pantai ternyata salah besar. Makin kena ombak nyatanya makin mendekat ke bibir pantai, sob! Sampai aku harus berkali-kali mencoba berenang menjauh karena ingin menikmati debur ombak.
Oh ya, sob, perlu di notice jika waktu itu aku berenang menengah pake pelampung yang rapat dan dibarengi guide yang berpengalaman. Pastikan jika kalian ingin mencoba, tidak sendirian dan gunakan perlengkapan yang tepat agar liburan kalian tetap happy dan safety ya!
Puas menikmati ombak, aku pun berjalan menuju bibir pantai karena rekan guide ku memanggil, pertanda singkong yang dibakar telah matang. Eits jangan salah, singkong ini nggak langsung dimakan kaya biasa. Karena kalo langsung dimakan, rasanya jadi hambar banget.
Jadi setelah dibakar, patahkan menjadi dua bagian agar bagian dalam singkong terbuka, celup singkong kedalam air laut beberapa detik dan rasakan sensasi nya! Asin tapi yang ga over banget. Ini enak, sob. Percayalah kalian ga bakal mati kalo nyobain ini!
Well, singkong dirasa cukup sebagai pengganti makanan dalam travelling kali ini. Jangan lupa bawa minum juga ya, kalo seret biar ga minum air laut wkwks. Selain itu jangan lupa juga sampahnya dibawa lagi ya sebagai bentuk kesadaran diri untuk melestarikan lingkungan dan tetap membuatnya bersih.
Segitu aja cerita perjalanan kali ini. Sampai jupa di perjalanan minggu depan! See ya!
Malang, Juni 2020
Komentar
Posting Komentar